
Di Kampung Edukasi Duren Sari, setiap langkah diiringi dengan irama lesung dan nyanyian merdu, menciptakan suasana yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal. Inilah cerita tentang bagaimana harmoni suara dan bunyi lesung menjadi unsur tak terpisahkan dalam menggali makna kebudayaan di kampung ini.
Terletak di antara hamparan hijau dan ketenangan desa, Kampung Edukasi Duren Sari adalah tempat di mana pendidikan tidak hanya bersumber dari buku-buku pelajaran, tetapi juga dari kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pendidikan di kampung ini tidak hanya sekadar akademis, melainkan juga sebuah perjalanan ke dalam akar budaya dan tradisi.
Lesung dan Suara: Duet Tradisional dalam Bernyanyi
Salah satu keistimewaan di Kampung Edukasi Duren Sari adalah penggunaan lesung sebagai pengiring dalam setiap kegiatan bernyanyi. Lesung, yang biasanya digunakan untuk menumbuk padi, diangkat menjadi alat musik yang memberikan keunikan tersendiri pada pengalaman bernyanyi. Suara lesung yang lembut dan bernyanyi yang merdu saling berpadu menciptakan harmoni yang tak terlupakan.
Lesung: Simbol Keharmonisan dan Kerja Kolektif
Lesung bukan hanya sekadar alat music, itu juga merupakan simbol keharmonisan dan kerja kolektif. Dalam kegiatan bernyanyi, lesung tidak hanya menghasilkan suara yang merdu tetapi juga mengajarkan tentang kerjasama. Pada setiap pukulan lesung dan tiap nada nyanyian, tercipta keterikatan erat antara individu-individu yang terlibat.
Kolaborasi Suara dan Lesung: Pelajaran Kreativitas dan Kebersamaan
Dalam keseluruhan harmoni, tergambar pelajaran kreativitas dan kebersamaan. Setiap suara dan setiap denting lesung menjadi bagian integral dari sebuah karya seni kolektif. Inilah yang mengajarkan tentang keindahan kolaborasi, di mana masing-masing elemen memberikan kontribusi uniknya untuk menciptakan keutuhan yang menggugah.
Menjembatani Pendidikan dan Tradisi Melalui Seni
Kampung Edukasi Duren Sari mewakili tempat di mana seni, pendidikan, dan tradisi saling bersatu. Lesung dan suara nyanyian menjadi alat pembelajaran yang memadukan nilai-nilai kebudayaan dengan konteks pembelajaran formal. Inilah esensi dari pendidikan holistik yang menciptakan keseimbangan antara masa lalu dan masa kini.
Dengan demikian, Kampung Edukasi Duren Sari bukan hanya sebuah wadah pembelajaran, melainkan suatu perayaan kearifan lokal dan ekspresi seni. Suara riang dan melodi lesung yang terdengar di kampung ini tidak hanya meresapi penduduknya, tetapi juga menjadi panggilan untuk menjaga dan menghargai kekayaan budaya mereka. Sebuah perjalanan yang tak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga menguatkan identitas dan kebersamaan di tengah keberagaman budaya.





